twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Rabu, 01 Agustus 2012

Workshop Politik dan Perang Intelektual Komisariat

Pendahuluan

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yang sejak awal terlahir dari kaum intelektual dan selalu bergerak dan berjuang di tengah-tengah masyarakat dengan konsep humanisnya sehingga menjadikan kadernya sebagai kelompok yang memiliki nilai religiusitas dan senantiasa selalu mengabdikan diri untuk kepentingan umat dan bangsa, Bisa di katakan bahwa gerakan IMM seakan tak pernah absen dalam menanggapi setiap upaya pendzoliman yang di lakukan oleh pihak manapun,terlebih lagi,ketika maraknya praktek-praktek ketidakadilan, ketimpangan, pembodohan, dan penindasan terhadap kaum mustad a’fin kehadoran imm sebagai penyambung lidah rakyat, sangat di butuhkan sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas hidup berbangsa dan bernegara. Namun gerakan kritik konstruktif yang di lakukan oleh IMM lebih pada upaya menjalankan fungsi kontrol atas kebijakan apapun yang di lakukan oleh pemerintah.
Kampus sebagai salah satu sarana bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan akademis dan melakukan penguatan geraan intelektual dengan mengedepankan rasionalitas dalam meyikapi berbagai permasalahan yang terjadi  dengan membangun tradisi diskusi, menulis, dan membaca yang kemudian akan menjadi akar pergerakan mahasiswa sebagai komponen penting dalam suatu bangsa. Namun ketiga komponen tersebut di atas tidaklah cukup jika hanya berakhir di ruang wacana dan sebatas pemikiran, namun perlu aksi nyata yang bersifat pembelaan terhadap kaum tertindas. Dengan tetap mengedepankan norma agama dan mempertimbangakan kondisi sosial yang ada.
Disinilah cita-cita besar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai kelompok intelektual untuk mendorong proses kristalisasi Gerakan Kaum Muda untuk Indonesia bangkit. Dengan demikian apa yang dilakukan oleh mahasiswa dapat di rasakan kebermanfataanya di tengah masyarakat secara nyata dengan mengawal proses demokrasi meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta mendorong percepatan pembangunan di berbagai sektor kehidupan sehingga terciptanya kemamkmuran dan kesejahteraan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang mandiri, berdaulat dan bermartabat di mata dunia.
 
Nama Kegiatan
Workshop Politik

Tema Kegiatan
“ Membumikan Gerakan Dakwah Sosial Melalui Pena Perlawanan “

Waktu dan Tempat
Sabtu 1 September 2012
Ruang Sidang Rektor Universitas muhammadiyah Purwokerto

Tujuan
1.    Melakukan konsolidasi Kader
2.    Menambah kecapakan kader dalam ilmu dan amal
3.    Membumikan gerakan perubahan ikatan
4.    Membuat Jurnal Politik Ikatan
5.    Membuat Rekomendasi Gerakan IMM ke depan

Manual Acara
Waktu
Agenda
Sabtu, 1 September 2012
15.00 – 15. 20
     Pembukaan
     1. Ket. IMM Banyumas
     2. Rektor UMP
     3. Ketua PDM Banyumas
15.20 – 17.20
Diskusi : Membumikan Gerakan Politik IMM Untuk Merdeka 100 %, Bersama :
     1. Heri susanto (Ket. DPD IMM Jateng 2010/12)
     2. Ton Abdilah (Ket DPP IMM 2010/2012)
     3. Bangkit Ari Sasongko
     4.Jihadul Mubarok (Ketua DPP IMM 2012/2014)
17.20 – 19.30
Ishoma
19.30 – 12.00
Perang Intelektual Antar Komisariat
12.00
Penutupan

Minggu, 24 Juni 2012

Download Materi LID PC IMM Banyumas


Silahkan download Materi LID PC IMM Banyumas 

Klik gambar download dibawah ini setelah itu tunggu 5 detik dan klik "Lewati"


download logo.png

Kamis, 10 Mei 2012

Latihan Instruktur Dasar PC IMM Banyumas

Mengundang seluruh Immawan dan Immawati untuk turut bagian dari Latihan Instruktur Dasar PC IMM Banyumas. Kegiatan ini mempunyai tema "Pemantapan Ideologi Instruktur Untuk Idealisme Perkaderan" yang insya Allah akan dilaksanakan di Balai Benih Ikan Singasari, Karanglewas pada 1 - 4 Juni 2012 M / 12 - 15 Rajab 1433 H.
Materi :
1. Materi yang bersifat ideologis
    a. Ke-Islam-an : Sistematika Pengkaderan Rasulullah
    b. Ke-Muhammadiyah-an : Sitematika Pengkaderan 
        Persyarikatan
    c. Ke-IMM-an : Sistematika Pengkaderan Ikatan
2. Materi yang bersifat skill; keorganisasian dan kepemimpinan
    a. Keinstrukturan : Paradigma Instruktur Integratif
    b. Manajemen Kelas : Metode ruang dalam perkaderan
    c. Desain Pelatihan : Urgensi pelatihan dalam setiap
        pengkaderan

3. Materi yang bersifat wawasan/ pengetahuan
    a. Filsafat Pendidikan : Pentingnya metodologi pendidikan dalam pengkaderan
    b. Psikologi Kader : Perkembangan Gerakan Mahasiswa Dalam Ikatan
    c. Psikologi Belajar  : Konsep dan Urgensitas Psikologi Belajar dalam pengkaderan Ikatan
4. Materi yang bersifat muatan lokal sesuai dengan kebutuhan
    Seminar peserta : “Aksi turun kejalan sebagai bentuk praksis pengkaderan ikatan”

Selasa, 13 Maret 2012

PIDATO KETUM IMM BANYUMAS


Menagih Peran Politik dan Intelektual IMM Untuk Revolusi Indonesia
            Yang kami banggakan seluruh kader IMM Banyumas: Menolak Tunduk dan Bangkit Melawan, Karena Mundur adalah pengkhianatan!
Assalamu’alaikum wa rohmatullahi wa barakatuh.
            Alhamdulillahirabbil’alamin.., “Kuntum khairo ummatin ukhrijat linnaas, ta’muruuna bil ma’ruf wa tanhauna ‘anil munkar, wa tu’minuna billah”, kamu sekalian adalah umat terbaik yang diperuntukan bagi manusia, menyeru kepada kebajikan, mencegah kekorupan, dan beriman kepada Allah.
            Segala puji kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Hakim Yang Maha Adil, Penguasa Yang Maha Mencintai. Shalawat dan salam tercurah kepada Sang Revolusioner, inspirator kita, Nabi Agung Muhammad Salallahu ‘alaihi wa salam.

SIKAP POLITIK IMM BANYUMAS : TOLAK KENAIKAN HARGA BBM & TURUNKAN SBY – BUDI!!!!


“Naik – naik BBM naik tinggi – tinggi sekali, Kiri kanan kulihat saja banyak rakyat sengsara”
1 April 2012 mungkin akan menjadi hari bertambahnya penderitaan rakyat Indonesia, pemerintah akan menaikkan harga BBM, berbarengan dengan kenaikan harga Tarif Dasar Listrik sebesar 10%. Dua kebijakan anti rakyat yang melanggar konstitusi dan semakin meneguhkan rezim SBY – Budiyono sebagai antek neoliberal.   Subsidi BBM dianggap telah membebani APBN sehingga secara bertahap subsidi akan terus dikurangi. Argumentasi yang sangat ganjil. Peniadaan subsidi BBM sekilas menjadi kebijakan yang tidak anti rakyat, namun jika dicermati, kebijakan ini merupakan pendukung neoliberal, dimana mekanisme pasar menjadi penentu harga minyak. Memberikan subsidi bagi rakyat merupakan kewajiban negara dalam menjalankan fungsinya. Opsi lainnya ialah, menaikan harga minyak. Kenaikan harga minyak dunia dijadikan alasan utama oleh rezim ugal-ugalan yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono. Apa pun yang dilakukan pemerintah, baik itu pembatasan BBM atau kebijakan kenaikan harga BBM tetap saja merugikan rakyat.

Jumat, 16 Desember 2011

Unsur-Unsur Dakwah

Unsur – unsur dakwah yaitu komponen – komponen yang harus ada dalam setiap kegiatan dakwah (Munir dkk,2006:21). Tanpa adanya unsur – unsur dakwah maka berakibat terhambatnya suksesi dakwah kepada umat. Begitu sangat urgen unsur – unsur dakwah sehingga dapat mempengaruhi suksesi dakwah. Unsur – unsur dakwah terdiri dari da`i (pelaku dakwah), mad`u (objek/mitra dakwah), maddah (materi dakwah), washilah (media dakwah), thariqah (metode), logistik dan atsar (efek dakwah).
    Setelah tahu bahwa unsur – unsur dakwah terdiri dari da`i (pelaku dakwah), mad`u (objek/mitra dakwah), maddah (materi dakwah), washilah (media dakwah), thariqah (metode), logistik dan atsar (efek dakwah), dll. Maka dari itu perlu dibatasi pembahasannya dalam makalah ini yaitu terfokus pada da`i (pelaku dakwah), mad`u (objek/mitra dakwah) dan maddah (materi dakwah).

Pergerakan Mahasiswa Eksistensialis

Dalam jenjang pendidikan di Indonesia terbagi dalam beberapa bagian, antara lain pendidikan pra sekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan kejuruan dan perguruan tinggi. Dalam pendidikan pra sekolah kita mengenal dengan nama PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), pada masa ini pendidikan diperuntukkan untuk anak-anak yang masih balita dan tujuannya memang mengenalkan dunia sekolah. Jenjang selanjutnya yaitu Pendidikan Dasar yang kita sebut dengan Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah. Lama pendidikannya adalah 6 tahun. Pembelajaran pada masa ini adalah mengenalkan keilmuan dasar dari seluruh bidang ilmu. Selanjutnya kita mengenal pendidikan mengenah yang terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama yaitu pendidikan menengah pertama yang sering kita sebut dengan SMP atau MTs.
Pada jenjang ini murid dikenalkan dengan ilmu-ilmu yang lebih tinggi dari pendidikan dasar dan tentu saja pengembangan karakter dikuatkan guna membentuk peserta didik yang matang. Bagian kedua adalah pendidikan menengah atas, pendidikan ini menitik beratkan pada spesifikasi bidang ilmu yang menurut peserta didik dapat menempuhnya. Jika pada menengah pertama peserta didik disugui dengan bidang ilmu yang membagi dua aliran utama yaitu Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial dengan memberikan cabangnya. Maka pada jenjang menengah atas ini peserta didik akan diarahkan pada kecenderungan keilmuannya yaitu Bahasa, IPA dan IPS. Berbeda halnya dengan pendidikan kejuruan, pendidikan ini khusus dan memang untuk peserta didik yang khusus. Yaitu menyiapkan peserta didik pada lapangan kerja setelah bermasyarakat nanti.

Jumat, 09 Desember 2011

Pergerakan Mahasiswa Dewasa Ini

Oleh: Ranggi Maulana (Kabid Keilmuan IMM Cabang Banyumas dan Ketua IMM Komisariat Soedirman)

 “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,menyuruh(berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulan orang-orang yang beruntung”( Al Qur’an Surat Ali Imran 104)
Mahasiswa atau mahasiswi adalah sebutan untuk orang yang sedang menjalani pendidikan tinggi disebuah universitas atau perguruan tinggi. Tapi lebih dari itu, mahasiswa mempunyai pengertian yang lebih luas dari hanya sekedar orang yang menjalani pendidikan dikampus-kampus. Mahasiswa yang juga merupakan bagian dari masyarakat berada dalam kalangan elit karena dianggap memiliki pendidikan yang tinggi, serta ekspektasi yang besar terhadapnya baik itu dari lingkungan keluarga maupun masyarakat. Mahasiwa yang sering disebut sebagai agent of change,agent of control serta moral force idealnya mampu memberikan peran atau jawaban-jawaban atas persoalan yang terjadi dalam masyarakat atau bangsa.
Peran mahasiswa dalam perjalanan bangsa Indonesia telah terlihat sejak zaman Pre-Kemerdekaan hingga sekarang. Peran paling nyata terlihat  ketika penggulingan presiden Soekarno dari jabatan Presiden seumur hidup pada tahun 1966 dan reformasi mei 1998 yang menghasilkan tumbangya rezim Orde baru yang otoriter ditandai dengan pengunduran diri Presiden Soeharto dari jabatan kepresidenann. Bahkan tercatat peristiwa besar dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia seperti Sumpah Pemuda 1928 juga tak luput dari peran mahasiswa sebagai agent of change,agent of control serta moral force.

Menagih Peran Pergerakan Perempuan dalam Membangun Bangsa

    Oleh Silma Syahida (Kabid. Immawati PC IMM Banyumas 2011/2011, Sekretaris Umum EASA STAIN Purwokerto 2009/2010)

     Masalah yang di hadapi bangsa dan dunia kemanusiaan saat ini sangatlah kompleks. Karena disadari atau tidak ternyata kita belum lepas sepenuhnya dari penjajahan. Memang secara fisik kita boleh berbangga telah merdeka, namun kemiskinan, pendidikan, kekerasan, pengangguran dan kerusakan lingkungan hidup dan penjajahan ideologi  tak dapat terelakan lagi telah menggerogoti tiap sendi-sendi kehidupan bangsa kita.
Menyoroti dan mencari solusi atas peliknya permasalahan bangsa yang senantiasa memposisikan  rakyat sebagai  objek penindasan merupakan tanggungjawab bagi kaum muda. Pasalnya saat ini peran-peran kaum pergerakan dan kaum intelektual muda adalah tombak dari perjuangan yang diharapkan akan membawa perubahan bangsa ini. Dan tentu saja dalam mengambil peran untuk perubahan ini maka perlu adanya keselarasan perjuangan dari berbagai elemen gerakan.
    Organisasi pergerakan perempuan dewasa ini  telah banyak bermunculan dengan berbagai corak dan ideologi yang mendasari pergerakan mereka. Hal ini tentu saja menambah kekuatan baru di dunia pergerakan dan perjuangan bangsa ini. Setelah sekian lama perempuan selalu dikungkung dalam pandangan yang bias gender, dimana perempuan ditempatkan pada ruang-ruang  yang terbatas, serta diposisikan sebagai second human dalam dunia sosial. Dari begitu banyaknya rentetan tudingan terhadap kaum perempuan,  maka lumrah saja ketika semua itu menimbulkan praktik ketidakadilan gender. Berkembangnya kondisi masyarakat hingga memasuki peradaban baru di era kini, menjadikan pehelatan tentang wacana diskursus gender  merambat di segala bidang, pasalnya sekalipun kini perempuan mulai mendapatkan posisi di kehidupan sosial  dan kemasyarakatan,  akan tetapi pro kontra tentang persamaan hak antara perempuan dan laki-laki masih ramai berkumandang, apalagi dengan mencuatnya wacana gerakan merumahkan perempuan kembali sebagai keutamaan peranan dengan landasan teologi.

Selasa, 13 September 2011

Kelas Sosial Mahasiswa, Merubah Bangsa Indonesia Menjadi Lebih Baik


Oleh Arif Hidayat (Ketua Bidang Penerbitan LPM OBSESI 2010/2011 STAIN Purwokerto, Kabid Media dan Pengembangan Teknologi PC IMM Banyumas 2011/2012)

Ketika kita mendengar kata mahasiswa adalah kelompok sosial masyarakat yang berada dibagian yang menengah. Dan ini termasuk pada jenjang pemuda, dimana akan membawa perubahan pada masyarakat. Maka mahasiswa yang berada di kalangan menengah harus progresif dan menjadi motor penggerak dalam masyarakat.
Sejarah Pergerakan Mahasiswa
Pergerakan mahasiswa dimulai pada masa penjajahan Belanda. Yang terasa pergerakannya pada masa itu adalah mahasiswa yang belajar di luar negeri, namun tidak dipungkiri juga yang belajar di bumi pertiwi. Ideologi pergerakan mahasiswa sebelum kemerdekaan dapat dikategorikan dalam tiga bagian. Yang pertama adalah yang mengenyam pendidikan di negeri Belanda. Tan Malaka adalah salahsatunya, dan ideologi Marxisme menjadi paham yang berkembang dalam pergerakan mahasiswa-mahasiswa ini. Yang kedua adalah paham Pan Islamisme yang berkembang di Mesir dimana Agussalim mengenyam pendidikannya. Yang terakhir adalah di negeri sendiri Hindia Belanda berpaham Nasionalis yang digawangi oleh Soekarno. Pada masa ini, pergerakan mahasiswa mempunyai peran emansipatoris yaitu mahasiswa dapat merubah dan menjadikan varian baru sebuah ideologi yang berkembang pada saat itu. Para mahasiswa ini mempunyai gagasan tentang Kemerdekaan dan persiapan sebuah bangsa baru. Dan tentu saja dengan keterlibatan aktif mahasiswa dalam pembangunan ideologi bangsa, maka dapat dikatakan mahasiswa dapat dikatakan gerakan politik juga.
 

About

PC IMM Banyumas 2011 - 2012.
Sekretariat Jln. dr. Angka No. 1 Purwokerto Contact Person 085228940947 (Dwi Setyowati)

Blog Archive